Salah satu keluhan paling umum dari pemilik rumah baru adalah munculnya retakan pada dinding atau lantai, padahal rumah baru saja dibangun satu hingga dua tahun yang lalu. Retakan ini bisa terlihat kecil, tapi kalau dibiarkan, bisa memicu kerusakan serius. Lalu, kenapa hal ini bisa terjadi?
🔍 Jenis Retakan yang Umum Ditemui
- Retak Rambut (Hairline Cracks)
Retakan halus seperti goresan tipis, biasanya terjadi pada permukaan plesteran atau cat.
Sering kali hanya bersifat estetika, bukan struktural.
- Retak Struktural
Retakan lebih lebar, memanjang, bahkan merusak struktur bangunan.
Ini yang harus diwaspadai karena bisa menandakan masalah serius pada fondasi atau struktur utama.
🛠️ Penyebab Rumah Baru Retak Setelah 1–2 Tahun
- Penyusutan Material Bangunan
Beton dan plester mengalami proses pengeringan dan penyusutan secara alami. Jika tidak dikontrol atau dikerjakan terlalu cepat, retak bisa muncul setelah beberapa waktu.
- Kualitas Material Kurang Baik
Material seperti semen, pasir, atau besi yang tidak sesuai standar bisa memengaruhi daya tahan bangunan. Campuran yang tidak seimbang juga berisiko menimbulkan retakan dini.
- Pekerjaan Konstruksi yang Terburu-buru
Jika pembangunan dilakukan terlalu cepat tanpa memberi waktu cukup untuk curing (pengeringan beton), maka struktur menjadi rapuh.
- Pergerakan Tanah
Tanah di bawah rumah bisa bergeser karena faktor alam seperti hujan, kekeringan, atau getaran. Tanah yang belum stabil menyebabkan fondasi bergerak dan berdampak ke struktur atas.
- Desain Struktur yang Tidak Tepat
Kelebihan beban, ketidakseimbangan desain, atau tidak adanya kolom dan balok yang cukup bisa menyebabkan tekanan berlebih pada dinding dan akhirnya retak.
- Kurangnya Expansion Joint
Pada bangunan besar, sambungan ekspansi diperlukan agar material bisa ‘bergerak’ seiring perubahan suhu. Tanpa ini, tekanan dari pemuaian bisa menyebabkan retak.
✅ Cara Mencegah Rumah Retak Dini
Gunakan jasa kontraktor berpengalaman dan profesional.
Lakukan tes tanah sebelum membangun untuk menentukan jenis fondasi yang tepat.
Gunakan material berkualitas dan sesuai takaran.
Pastikan ada waktu cukup untuk proses curing beton.
Libatkan arsitek/insinyur struktur dalam desain bangunan.
Tambahkan perawatan rutin seperti pengecekan dinding dan atap secara berkala.
🏁 Kesimpulan
Retakan rumah bukan hanya soal estetika—kadang ia adalah sinyal dari kesalahan konstruksi atau struktur yang tidak stabil. Karena itu, membangun rumah bukan hanya tentang cepat selesai, tapi tentang perencanaan yang matang dan kualitas pengerjaan yang tepat.
Dengan tim yang profesional dan perhatian pada detail teknis, rumah yang dibangun bisa bertahan puluhan tahun tanpa masalah serius.
🔨 Butuh bantuan membangun rumah yang kokoh, aman, dan bebas retakan?
Hubungi tim Kontraktor Depok untuk konsultasi gratis dan penawaran terbaik.