Sebagai kontraktor, kami sering menerima permintaan untuk renovasi rumah atau bangunan lama — mulai dari rumah tinggal, ruko, hingga gudang. Tapi sebelum memulai pekerjaan, tim kami selalu melakukan survey kondisi awal di lapangan. Dari sanalah kami sering menemukan kesalahan-kesalahan konstruksi yang umum terjadi, entah karena proses pembangunan yang terburu-buru, material yang kurang berkualitas, atau bahkan karena tidak memakai tenaga profesional sejak awal.
Berikut adalah 5 kesalahan umum yang sering kami temui saat renovasi proyek lama, lengkap dengan dampaknya dan solusi dari sisi kontraktor:
- 🔻 Fondasi Tidak Sesuai Beban Bangunan
Banyak bangunan rumah 1 lantai yang dirancang tanpa rencana untuk ditingkatkan. Tapi saat pemilik ingin renovasi ke 2 lantai, baru terasa bahwa fondasinya terlalu dangkal atau ringan.
Dampak:
Retak struktur
Dinding miring atau lantai turun
Tidak bisa langsung ditingkat tanpa perkuatan tambahan
Solusi:
→ Kami lakukan pengecekan fondasi dan saran perkuatan (footplat tambahan, sloof baru, atau pondasi baru).
- 💧 Saluran Air & Drainase yang Buruk
Sering kami temukan talang bocor, pipa air buangan tidak tertutup, atau saluran air yang tidak memiliki arah aliran yang jelas.
Dampak:
Lembab pada tembok dan plafon
Rembesan di sudut bangunan
Potensi kebocoran di musim hujan
Solusi:
→ Membuat ulang sistem drainase dan pipa pembuangan air agar lebih terstruktur.
- 🧱 Penggunaan Material Kualitas Rendah
Beberapa proyek lama menggunakan batako yang mudah rapuh, besi yang terlalu kecil, atau campuran semen yang terlalu banyak pasir.
Dampak:
Dinding mudah retak
Struktur cepat lapuk
Harus dibongkar saat renovasi
Solusi:
→ Saat renovasi, kami hanya melanjutkan pada bagian yang benar-benar layak — sisanya direkomendasikan diganti total.
- 🔌 Instalasi Listrik & Pipa Tanpa Perencanaan
Tidak sedikit proyek lama yang menggunakan instalasi listrik/pipa air asal-asalan, bahkan kadang tanpa jalur kabel tertanam rapi.
Dampak:
Sulit mencari titik gangguan
Resiko korsleting
Repot saat renovasi dinding/atap
Solusi:
→ Selalu cek ulang jalur instalasi sebelum menutup dinding atau plafon baru. Gunakan instalasi tertanam standar SNI.
- 🔧 Tidak Ada Gambar Kerja atau Dokumentasi
Ketika kami tanya, “Posisi kolomnya di mana ya, Pak?” atau “Saluran air dari mana ke mana ya, Bu?” — sering tidak ada jawabannya.
Dampak:
Proyek lambat karena perlu pembongkaran dulu
Takut salah bongkar bagian struktural
Butuh biaya lebih besar
Solusi:
→ Kami bantu membuat ulang gambar kerja (as-built drawing) dari kondisi eksisting untuk memudahkan renovasi.
💡 Kesimpulan
Renovasi proyek lama memang menantang, terutama jika sebelumnya dibangun tanpa rencana matang atau tanpa melibatkan kontraktor profesional. Tapi dengan pemeriksaan menyeluruh dan perbaikan bertahap, bangunan lama tetap bisa disulap jadi rumah baru yang nyaman, aman, dan tahan lama.
👷 Butuh bantuan renovasi proyek lama tanpa repot dan tanpa salah bongkar?
💬 Konsultasikan pada tim Kontraktor Depok — kami bantu mulai dari pengecekan lapangan hingga renovasi tuntas dengan jaminan kualitas!