1. Tentukan Visi dan Kebutuhan Anda
Sebelum mulai merancang, tanyakan pada diri sendiri:
- Berapa kamar yang dibutuhkan?
- Apakah akan ada ruang kerja?
- Gaya rumah seperti apa yang diinginkan (minimalis, tropis, modern, klasik)?
Memiliki visi yang jelas akan membantu arsitek atau desainer memahami apa yang ingin kamu wujudkan.
2. Pilih Lokasi yang Tepat
Lokasi adalah faktor krusial. Pertimbangkan:
- Akses ke fasilitas umum (sekolah, pasar, rumah sakit)
- Keamanan lingkungan
- Potensi nilai investasi
- Ketersediaan air dan listrik
3. Konsultasi dengan Profesional
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan arsitek, kontraktor, dan konsultan bangunan. Mereka bisa membantu kamu:
- Membuat desain sesuai lahan dan budget
- Mengurus perizinan (IMB/PBG, SLF, dll.)
- Menyusun RAB (Rencana Anggaran Biaya)
- Menghindari kesalahan teknis dan struktural
4. Susun Anggaran yang Realistis
Biaya membangun rumah tidak hanya soal material dan upah tukang. Perhitungkan juga:
- Biaya desain dan pengurusan izin
- Biaya tidak terduga (sekitar 10–15% dari total anggaran)
- Biaya furnitur, taman, atau pagar
Tips hemat: Bangun rumah bertahap (rumah tumbuh) jika anggaran terbatas.
5. Gunakan Material Berkualitas Sesuai Fungsi
Tidak semua bagian rumah perlu material premium. Misalnya:
- Gunakan keramik biasa di area servis, tapi pilih yang lebih tahan gores di ruang utama.
- Gunakan cat eksterior yang tahan cuaca dan lembap.
Ingat: Kualitas struktur (pondasi, kolom, rangka atap) lebih penting daripada estetika semata.
6. Pantau Proses Pembangunan Secara Rutin
Meskipun kamu sudah mempercayakan pada kontraktor, tetap penting untuk memantau:
- Progres mingguan
- Kesesuaian dengan desain
- Kualitas pekerjaan tukang
Jika tidak bisa turun langsung, minta laporan rutin dari kontraktor atau pengawas proyek.
7. Pastikan Rumah Sesuai Izin dan Aturan
Bangunan tanpa izin bisa berisiko dibongkar atau tidak bisa dijual. Pastikan semua legalitas seperti:
- Sertifikat tanah
- Izin Mendirikan Bangunan (IMB/PBG)
- Tata ruang sesuai zonasi
8. Persiapkan Rumah untuk Masa Depan
Pikirkan kebutuhan jangka panjang, seperti:
- Ruang tambahan untuk anak
- Aksesibilitas lansia
- Instalasi listrik dan pipa yang mudah dikembangkan