Dalam dunia konstruksi, keberadaan tukang adalah fondasi utama. Mereka bekerja di balik layar—memegang palu, mengangkat bata, mencampur semen, memasang keramik, dan menyusun struktur yang pada akhirnya menjadi rumah idaman. Namun sayangnya, masih banyak orang yang meremehkan atau bahkan menawar terlalu rendah jasa tukang bangunan, seolah pekerjaan ini tidak bernilai tinggi.
Padahal, pekerjaan tukang bukan hanya soal fisik dan tenaga, tapi juga keahlian, pengalaman, bahkan dedikasi yang tidak main-main.
- Pekerjaan Tukang Itu Butuh Keahlian Khusus
Membangun rumah tidak sekadar memasang batu bata atau mengecat tembok. Tukang yang handal tahu bagaimana membaca gambar kerja, memahami struktur, membuat adukan yang tepat, hingga merapikan detail finishing. Keahlian ini didapat bukan dalam semalam, tapi dari pengalaman bertahun-tahun di lapangan.
- Risiko Kerja Tinggi
Tukang bekerja di bawah panas matahari, hujan, debu, dan kondisi medan yang berat. Tak jarang mereka harus berada di tempat tinggi, mengangkat beban berat, atau bekerja dengan alat tajam dan listrik. Risiko kecelakaan cukup tinggi. Maka sudah sepantasnya mereka mendapatkan upah yang layak dan sesuai standar keselamatan kerja.
- Waktu dan Energi yang Terkuras
Berangkat pagi, pulang sore bahkan malam. Tidak seperti kerja kantoran yang duduk di ruangan ber-AC, tukang harus bergerak terus sepanjang hari, dari satu titik ke titik lain. Mereka juga jarang mengenal "jam kerja fleksibel" atau WFH. Semua dilakukan secara langsung, di lapangan, dengan waktu yang padat.
- Kualitas Bangunan Ditentukan oleh Tukang
Sebagus apa pun desain arsitek dan setepat apa pun perhitungan kontraktor, semua tetap bergantung pada eksekusi di lapangan oleh tukang. Jika tukangnya asal-asalan, hasil bangunan pun akan mengecewakan. Maka, kualitas rumah yang nyaman dan tahan lama sebenarnya adalah buah dari keterampilan tangan mereka.
- Pekerjaan Tukang adalah Pekerjaan yang Mulia
Tanpa mereka, tidak akan ada rumah yang bisa ditempati, sekolah yang bisa digunakan, atau kantor tempat orang bekerja. Tukang adalah pahlawan pembangunan yang patut dihormati. Memberikan upah yang adil adalah bentuk penghargaan atas kerja keras mereka.
Kesimpulan
Sudah saatnya kita mengubah cara pandang terhadap pekerjaan tukang. Bukan pekerjaan rendahan, bukan sekadar “tukang biasa”. Tapi profesi yang layak dihormati, dihargai, dan dibayar dengan pantas. Karena di balik setiap bangunan yang kokoh, ada kerja keras yang sering tidak terlihat.